Sedang kan perwakilan dari Kabupaten Sragen, hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan jajarannya, Tenaga Ahli Bidang Infrastruktur dan Bidang Teknologi Tepat Guna, Kepala Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo, Direktur BUMDes Adhirajasa Tangkil, dan Volunteer Sampah Sragen dll.
Pertemuan ini membahas mengenai Upaya Pemerintah Daerah Sragen dalam
menyiapkan Sistem Energi Terbarukan dengan menyiapkan energi hasil dari
pengolahan sampah dan Biogas. Pak Dedy berharap dengan terbentuknya
lembaga yang menangani Pengembangan Energi Terbarukan dan bisa
diaplikasikan di desa desa, akan dapat mengurangi efek timbunan sampah
dan juga bisa menghasilkan energi.
Selama ini, kami bersama petani mitra di Adikarya telah berusaha untuk menerapkan pertanian terintegrasi dengan limbah yang bermanfaat (zero waste farming untuk 4F, Food-Feed-Fuel-Fertilizer) sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai petani untuk mengembalikan bahan-bahan organik yang telah kami ambil manfaatnya untuk dikembalikan ke bumi.
Permasalahan yang kami hadapi sekarang adalah pengolahan sampah anorganik, terutama dari berbagai jenis plastik dan sampah rumah tangga lainnya yang sudah mulai mencemari lingkungan desa dan juga persawahan.
Sesuai dengan pemaparan AzimKhan, salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah ini adalah dengan 'desentralized waste management' yaitu mengelola sampah mulai awal dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Setiap rumah tangga, akan mau mengelola dan bertanggung jawab akan sampahnya, apabila mereka akan mendapatkan manfaat langsung yang bisa dirasakan seperti energi (gas, listrik), pupuk, uang dsb, seperti yang selama ini telah dilakukan oleh mbak Khilda dengan bank sampah dan pemberdayaan masyarakatnya.
Alhamdulillah, semakin banyak ilmu dan kolaborasi baru yang bisa dilakukan untuk bersama-sama menerapkan pengelolaan sampah dan penerapan energi terbarukan sebagai salah satu sumbangsih kami untuk masyarakat dan negeri tercinta ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada Bapak Joko Sambodo, yang telah menginisiasi dan memfasilitasi pertemuan ini, juga kepada Bapak Wakil Bupati Sragen dan segenap perwakilan Pemda Sragen dan semua pihak yang ikut terlibat.
Selama ini, kami bersama petani mitra di Adikarya telah berusaha untuk menerapkan pertanian terintegrasi dengan limbah yang bermanfaat (zero waste farming untuk 4F, Food-Feed-Fuel-Fertilizer) sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai petani untuk mengembalikan bahan-bahan organik yang telah kami ambil manfaatnya untuk dikembalikan ke bumi.
Permasalahan yang kami hadapi sekarang adalah pengolahan sampah anorganik, terutama dari berbagai jenis plastik dan sampah rumah tangga lainnya yang sudah mulai mencemari lingkungan desa dan juga persawahan.
Sesuai dengan pemaparan AzimKhan, salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah ini adalah dengan 'desentralized waste management' yaitu mengelola sampah mulai awal dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Setiap rumah tangga, akan mau mengelola dan bertanggung jawab akan sampahnya, apabila mereka akan mendapatkan manfaat langsung yang bisa dirasakan seperti energi (gas, listrik), pupuk, uang dsb, seperti yang selama ini telah dilakukan oleh mbak Khilda dengan bank sampah dan pemberdayaan masyarakatnya.
Alhamdulillah, semakin banyak ilmu dan kolaborasi baru yang bisa dilakukan untuk bersama-sama menerapkan pengelolaan sampah dan penerapan energi terbarukan sebagai salah satu sumbangsih kami untuk masyarakat dan negeri tercinta ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada Bapak Joko Sambodo, yang telah menginisiasi dan memfasilitasi pertemuan ini, juga kepada Bapak Wakil Bupati Sragen dan segenap perwakilan Pemda Sragen dan semua pihak yang ikut terlibat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar