Rabu, 30 Agustus 2017

Mesin Transplanter untuk Tanam Padi

Panen padi musim kemarin adalah edisi perdana kami memakai mesin penanam padi.
Pertama kali melihat langsung mesin penanam padi ini sebenarnya sudah sejak tahun 2008, ketika homestay di sebuah keluarga di Jepang untuk program IATS Forum Japan. Bapak keluarga homestay yang seorang petani, sangat antusias memperlihatkan dan juga menceritakan keefisienan mesin ini. Beliau juga dengan senang hati banyak bercerita dan menunjukkan teknologi pertanian di Jepang yang memang sudah sangat maju.
Bagi kami masyarakat Jawa, sebenarnya proses tanam padi atau tandur yang biasanya diawali dengan prosesi wiwitan ini sangat sarat dengan budaya, sosial, perwujudan pengharapan dan juga rasa syukur petani yang tinggi. Ketika ada teknologi yang menggantikan kebiasaan ini, memang diperlukan waktu dan pembuktian akan manfaat yang sebenarnya bagi kehidupan petani.
Hanya saja, kenyataan sekarang, tak banyak lagi ibu-ibu yang mau menjalani profesi sebagai tukang tandur. Mereka sekarang biasanya berusia diatas 40 tahun dan bekerja berkelompok mulai dari 5 sampai 10 orang. Biasanya, pada saat musim tanam, permintaan akan jasa mereka sangat tinggi. Bahkan kadang untuk mendapatkan jadwal yang sesuai kita harus indent dulu minimal satu bulan sebelumnya.
Tahun ini, (20170, meskipun masih ada beberapa petani mitra kita yang enggan menggunakan mesin penanam padi, akhirnya kita coba juga menanam dengan mesin ini.
Berikut ini adalah perhitungan secara kasar biaya penggunaan mesin penanam padi ini, untuk luasan 0.25ha. Biaya ongkos sewa mesin 560.000, benih 8kgxRp.15.000=Rp.120.000, konsumsi untuk 3 operator mesin Rp.120.000, maka total pengeluaran untuk proses penanaman dengan mesin adalah sekitar Rp.780.000/0.25 Ha.
Bandingkan jika kita melakukan proses tanam secara manual, maka biaya per 0.25 Ha yang dibutuhkan adalah: Buat papan pinihan: 3 orang x60.000= 180.000
Benih 15kgx15.000=225.000
Nyebar benih Rp. 60.000
Pupuk+ biaya mupuk: Rp. 100.000
Ndaut : 3x60.000=180.000
Ongkos Tandur (6 orang): Rp. 520.000
Konsumsi tandur+semua proses: Rp.400.000
Total biaya selama proses tanam manual adalah sekitar Rp. 1.665.000,-
Secara ekonomis, pemakaian mesin penanam padi memang lebih menguntungkan dan bisa mengurangi biaya produksi. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi kemarin ternyata juga sesuai dengan yang diharapkan.
Meskipun banyak tanaman padi disekitar yang terkena serangan hama wereng dan kresek, untuk lahan yang kita tanam dengan mesin, Alhamdulillah hasil panen yang diperoleh juga masih cukup menggembirakan.
Semoga, dengan pemanfaatan teknologi di bidang pertanian yang ramah lingkungan, bisa mengurangi biaya produksi, sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat.

Persiapan pagi hari sebelum pelaksanaan tanam

Penyulaman tanan padi


kiri tanam manual kanan tanam mesin, pada usia 1 minggu


kiri sudah terserang hama kanan alhamdulillah aman umur 2 bulan


Diskusi dengan petani kadang diperlukan
Asiknya main dihamparan sawah


Panen, hasil baik menggunakan mesin tanam

1 komentar:

  1. Dimana lokasinya pak. Sy Nganjuk apakah bisa sewa alat nya mhn kontak ya. Agustian 08111110854

    BalasHapus

P4S

P4S APA ITU P4S? Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah: lembaga pendidikan di bidang pertanian dan perd...