Untuk menghindari bahaya makanan yang
tidak diinginkan di masyarakat, perlu ditekankan cara mengolah makanan
yang benar. Keracunan makanan yang tidak diharapkan dapat terjadi baik
disengaja maupun tidak disengaja oleh pedagang maupun pengusaha makanan.
Dalam rangka mendukung peningkatan mutu
dan keamanan pangan di Kabupaten Nganjuk, Dinas Ketahanan Pangan Daerah
Kabupaten Nganjuk mengadakan kegiatan Sosialisasi Peningkatan Mutu dan
Keamanan Pangan. Balai Besar POM Surabaya mendapat kesempatan menjadi
narasumber dalam acara yang dilaksanakan pada tanggal 21 September 2015
di Ruang Rapat Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bagor, Kabupaten
Nganjuk.
Acara ini diikuti oleh Pemilik Pangan
Industri Rumah Tangga, guru, sekolah dasar dan pengelola kantin di
Kabupaten Nganjuk. Narasumber Balai Besar POM di Surabaya, Dra. Emi
Yuniastuti, Apt memberikan materi yang berjudul “Keamanan Pangan dan
Bahan Tambahan Pangan yang Berbahaya”. Pada acara tersebut peserta
sangat antusias dan banyak pertanyaan yang disampaikan, antara lain
pengawet yang diperbolehkan untuk sirup, pengawet yang diperbolehkan
untuk minuman berwarna, pemanis yang diperbolehkan untuk makanan,
langkah-langkah apa yang dilakukan oleh Balai Besar POM di Surabaya
untuk menangani makanan mengandung boraks, formalin dan pewarna yang
dilarang yang masih banyak beredar.
Setelah penyelenggaraan acara ini,
peserta diharapkan bisa menyebarkan materi informasi yang diberikan ke
kelompok guru, pengelola kantin, industri rumah tangga maupun masyarakat
sekitarnya sehingga bisa membantu Pemerintah dalam meningkatkan produk
industri makanan dan minuman yang bisa bersaing di pasar bebas.
Sebagai orang Hongkong dan sering bepergian ke China, dia malah memberikan info yang lebih mengkhawatirkan lagi. Tak hanya beras, banyak makanan diChina yang sekarang memang banyak dipalsukan. Keinginan mengambil keuntungan semata telah membuat produsen gelap mata dan menghalalkan segala cara. Karenanya kewaspadaan konsumen harus ditingkatkan agar tidak menjadi makanan palsu ini.
Berikut beberapa makanan yang mungkin dipalsukan.
Susu Bubuk Palsu
Pada 2009 puluhan ribu bayi China keracunan produk susu palsu yakni mengandung melamin.
Melamin ini ternyata bisa meningkatkan kadar protein susu. Tapi, sifat melamin tak bisa larut dalam air sehingga bisa menyebabkan gagal ginjal.
Telur Ayam Palsu
China memang sangat kreatif. Telur ayam saja bisa dipalsukan. Mereka membuat cangkang dengan campuran kalsium karbonat.
Sementara isinya menggunakan natrium alginat, tawas dan gelatin. Telur palsu ini juga dapat membuat lambung Anda hancur.
Bihun dan Mie Palsu
Bihun palsu sebenarnya bihun asli namun dibuat dari tepung
gandum kadaluwarsa dan berjamur. Siapa pun yang mengonsumsinya bakal mengalami
diare hebat dan berpotensi meninggal dunia.
Daging Babi Palsu
Nah, pada 2011 seorang perempuan yang membeli babi palsu ini mendapati si daging mengeluarkan cahaya biru. Jika dikonsumsi bakal membuat organ-organnya terkontaminasi dengan bakteri yang ternyata memakan organ tubuh itu.
Daging sapi palsu
Daging ini sebenarnya daging babi yang diberi tambahan kimia
seperti parafin dan garam yang tampilannya menyerupai daging sapi asli. Di
China daging babi lebih murah dari sapi dan juga berkualitas ekspor. Amit-amit.
Jangan sampai kita impor sapi dari China, ya.
Kacang Walnut Palsu
Di Provinsi Henan, China pernah beredar kacang walnut yang
isinya semen! Jadi gini, penjual mengeluarkan isi kacang dan disematkan bahan
bangunan seperti semen, lalu kulit kacang direkatkan kembali dengan lem.
Daging Kambing Palsu
Aslinya ini daging tikus, rubah, dan musang. Daging-daging ini padahal sudah
terinfeksi berbagai penyakit. Mereka mengubahnya sedemikian rupa agar terlihat
seperti daging embek.Itulah beberapa makanan palsu yang harus diwaspadai, karena dampak dari makanan palsu ini sangat luar biasa dan merugikan bagi kesehatan.
Jika ingin terhindar dari semua ini, mulailah kenali produsen makananmu, lebih hati-hati dan waspada dalam mencermati komposisi,label dan kandungan makanan.
Yang penting lagi, GROW YOUR OWN FOOD!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar