Masyarakat memproduksi sampah baik sampah organik
maupun sampah inorganik setiap hari.
Tahu kah kita bahwa kegiatan dan konsumsi sehari-hari yang
kita lakukan akan menghasilkan sampah- sampah ini?
Sadarkah kita bahwa jika tidak dikelola dengan benar,
sampah sampah ini akan mencemari lingkungan, menimbulkan penyakit dan bahkan berkontribusi
besar terhadap pemanansan global dan perubahan iklim?
Salah satu solusi untuk mengelola sampah organik mulai
dari sumbernya (rumah tangga) adalah dengan memanfaatkan Portable Smart
Biogas Plant, yang bisa menggubah hampir segala jenis sampah organik
(limbah dapur/makanan, sayur dan buah-buahan, limbah sawit, minyak jelantah,
kotoran ternak dan bahkan kotoran manusia secara lebih efisien menjadi BIOGAS
dan pupuk organik cair dibandingkan teknologi konvensional biogas yang sudah
ada (misal : type fixed dome biogas).
Spesifikasi Umum Portable Smart
Biogas Plant (SBP):
Terdiri dari tangki digester
berkapasitas 1000liter (tersedia juga 500 lt, 3000 lt dan 10.000 lt), dan bisa
menyimpan biogas dengan kapasitas s/d 4 m3. Digester ini mudah untuk
dipindahkan dan dilengkapi dengan panel surya untuk menggerakkan sistem
pengadukan yang dapat menghasilkan gas 50% lebih banyak dari sistem biogas
konvensional. Selain itu, digester juga dilapisi dengan plastik berjenis High
Density Polyethylene (HDPE). Dengan kapasitas 6 – 15 kg sampah organik per
hari, dapat dihasilkan 4 m3 biogas yang dapat digunakan untuk energi memasak
selama 5-6 jam per hari.
Limbah dari SBP juga menghasilkan bioslurry
yang bisa digunakan sebagai pupuk organik cair dan kompos yang sangat
bermanfaat untuk pertanian organik.
Manfaat lain, pada waktu malam
hari, energi dari listrik DC dari panel surya bisa digunakan untuk penerangan
dan charger HP.
Untuk kapasitas digester yang lebih
besar, Biogas juga dapat dikonversi menjadi energi listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar