Senin, 11 September 2017

4 Langkah Cek Berita Hoax

4 Langkah Cek Berita Hoax
Oleh : Dimaz Fathroen, Praktisi Anti Hoax, Alumnus TI-ITB

Berangkat dari keprihatinan akan banyaknya berita hoax tersebar di medis sosial, silakan simak 4 langkah berikut untuk mengecek berita, hoax atau bukan.

*Pertama*

Waspadalah bila berita memiliki 5 tanda berikut, karena ada kemungkinan hoax :

1. Ada kata2 :  Sebarkanlah! Viralkanlah! (dan sejenisnya).

2. Artikel penuh huruf besar dan tanda seru.

3. Merujuk ke kejadian dengan istilah kemarin, dua hari yang lalu, seminggu yang lalu, tanpa ada tanggal yang jelas.

4. Ada link berita asal, tapi waktu ditelusuri, beritanya sama sekali beda atau malah link sudah mati.

Tugas kita : cek dulu link yg ada di info tsb.

Contoh ketika ada berita Sri Mulyani antri Nike Great Sale berjam-jam. Ternyata nama sama, tapi bukan Menkeu, hehehe..

Untuk nomor 4 ini bisa juga ada link berita asal sangat umum, misalnya, sumber mui.or.id tanpa disertai link langsung ke beritanya.

5. Link berita asal lebih merupakan opini seseorang, bukan fakta. Beda opini dan fakta? Silakan dicari di google yaaa..

*Kedua*

Coba cari di google tema berita spesifik yang ingin dicek, diikuti dengan kata hoax di belakangnya. Biasanya kalau memang hoax, akan ketemu pembahasannya.

Contoh berita viral ttg rape drug progesterex yg membuat mandul.

Coba cari di google progesterex diikuti dengan kata hoax. Ketemu insya Allah.

Jadi tugas kita : cari di google dengan kata kunci yang  spesifik/unik.

*Ketiga*

Ini agak perlu ekstra niat. Kalau ada gambar beserta berita, save gambarnya, kemudian cari gambar sejenis di https://images.google.com/ (harus desktop mode, tidak bisa mobile mode).

Kadang ketemu artikel2 lain dengan gambar sejenis.

Kadang ketemu artikel lama yang sama sekali beda yang memakai gambar yang sama.

Cara mencari berdasarkan gambar (search by image) ada di link berikut :
https://www.google.com/intl/en-419/insidesearch/features/images/searchbyimage.html

*Keempat*

Sekarang sudah ada juga aplikasi untuk mengecek hoax:
http://hoaxanalyzer.com/

Silakan dicoba dan mari kita bebaskan media sosial dari berita hoax.

#cerdasbermedsos
#waspadahoax

SBP a.k.a Smart Biogas Portable Mei 2017

Kumpulan foto foto dari pengopersian awal SBP pada bulan Mei 2017

stater sampah yang dimasukkan adalah limbah organik dari dapur yang berupa nasi, sayur, lauk yang semua sudah basi, serta minyak goreng bekas, dan lainnya, yang penting organik


SBP a.k.a. Smart Biogas Plant

Belajar membuat video presentasi dengan animasi
dengan program Powtoon membuat video presentasi sedikit lebih atraktif
Powtoon sangat mudah digunakan
hanya setelah limit pemakaian 100 jam, kita harus bayar bila ingin mengunakan program ini kembali
dan untuk bekerja dengan powtoon, koneksi internet jangan sampai putus, karena dengan templete yang tersedia buanyak, jaringan internet 100% harus baik

video animasi ini menceritakan kenapa kita butuh SBP smart biogas plant untuk mengelola limbah, khususnya sampah organik pada rumah tangga
karena dengan SBP, pembusukan sampah yang biasanya menimbulkan aroma tidak enak, pencemaran lingkungan pada tanah dan air tanah, dapat kita reduce sedemikian, dan itu dimulai dari rumah  

Jumat, 08 September 2017

Portable Smart Biogas Plant (SBP) – Turn waste into Taste and Energy



Masyarakat memproduksi sampah baik sampah organik maupun sampah inorganik setiap hari.
Tahu kah kita bahwa kegiatan dan konsumsi sehari-hari yang kita lakukan akan menghasilkan sampah- sampah ini?

Sadarkah kita bahwa jika tidak dikelola dengan benar, sampah sampah ini akan mencemari lingkungan, menimbulkan penyakit dan bahkan berkontribusi besar terhadap pemanansan global dan perubahan iklim?


Salah satu solusi untuk mengelola sampah organik mulai dari sumbernya (rumah tangga) adalah dengan memanfaatkan Portable Smart Biogas Plant, yang bisa menggubah hampir segala jenis sampah organik (limbah dapur/makanan, sayur dan buah-buahan, limbah sawit, minyak jelantah, kotoran ternak dan bahkan kotoran manusia secara lebih efisien menjadi BIOGAS dan pupuk organik cair dibandingkan teknologi konvensional biogas yang sudah ada (misal : type fixed dome biogas).






Spesifikasi Umum Portable Smart Biogas Plant (SBP):
               
Terdiri dari tangki digester berkapasitas 1000liter (tersedia juga 500 lt, 3000 lt dan 10.000 lt), dan bisa menyimpan biogas dengan kapasitas s/d 4 m3. Digester ini mudah untuk dipindahkan dan dilengkapi dengan panel surya untuk menggerakkan sistem pengadukan yang dapat menghasilkan gas 50% lebih banyak dari sistem biogas konvensional. Selain itu, digester juga dilapisi dengan plastik berjenis High Density Polyethylene (HDPE). Dengan kapasitas 6 – 15 kg sampah organik per hari, dapat dihasilkan 4 m3 biogas yang dapat digunakan untuk energi memasak selama 5-6 jam per hari.
Limbah dari SBP juga menghasilkan bioslurry yang bisa digunakan sebagai pupuk organik cair dan kompos yang sangat bermanfaat untuk pertanian organik.
Manfaat lain, pada waktu malam hari, energi dari listrik DC dari panel surya bisa digunakan untuk penerangan dan charger HP.
Untuk kapasitas digester yang lebih besar, Biogas juga dapat dikonversi menjadi energi listrik.



Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Adikarya – Nganjuk

Pertanian Terpadu dengan Limbah yang  Bermanfaat (Zero Waste Farming)  Untuk Menghasilkan 4F (Food-Makanan Pokok, Feed-Pakan ternak, Fuel – Energi dan Fertilizer – Pupuk)


Pengelolaan pertanian secara terpadu/terintegrasi dengan memanfaatkan kearifan lokal dan teknologi ramah lingkungan dengan tujuan tak hanya untuk menghasilkan makanan pokok (Food), tetapi juga memanfaatkan limbah pertanian dan rumah tangga menjadi hal yang bermanfaat seperti silase jerami untuk pakan ternak (Feed), sampah dapur dan kotoran ternak menjadi BIOGAS yang digunakan sebagai energy untuk memasak dan penerangan (Fuel). Sedangkah limbah dari biogas yang berupa bioslury bisa langsung digunakan untuk pupuk (Fertilizer) untuk pertanian organik. Integrasi secara keseluruhan akan membentuk suatu eco-cycle yang bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dan alam.
  

Facebook  : adikaryaagribisnis
Email         : adikaryaagribisnis@gmail.com
Wa: 081232536620 / 082136811000

Dusun Bulu Desa Putren No.51 RT 2/RW 1

Kec. Sukomoro  Kab. Nganjuk  Jawa Timur 64481

Kamis, 07 September 2017

Biogas Workhop for Kids

Bekerja sama dengan SHINE (Sustainable Hyper Platform of Indonesian Network of Educators), pada kesempatan ini Adikarya bersama dengan  Nagaro yang diwakili oleh Azim Khan yang berpusat di Frankfurt, Jerman, mengadakan pelatihan untuk anak-anak tentang biogas bertempat di kediaman Bu Ines Setiawan, founder SHINE di Lippo Karawaci Tangerang.



Pertama-tama kita belajar tentang kegiatan apa såja dalan hidup kita yang membutuhkan enerji dan menghasilkan limbah. Lalu anak-anak diajak berpikir tentang apa dampaknya bagi lingkungan. Banyak yang tidak menyangka bahwa sekecil apapun hal yang kita lakukan dalam hidup bisa berpengaruh positif atau négatif terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.

Kemudian AzimKhan menjelaskan kepada anak-anak apa itu biogas, bagaimana biogas bisa diproduksi dari sampah organik dan dimanfaatkan untuk memasak atau memproduksi listrik. Azim menjelaskan cara kerja mesin biogas skala rumah tanga yang dia buat dan membimbing anak-anak untuk mendesain mesin biogas mereka sendiri. Kegiatan yang luar biasa kaya.


Tidak lupa, mewakili Adikarya, mbak Yayuk Sri Rahayu yang merupakan petani modern di Nganjuk berbagi pengalamannya yang selama 3 tahun ini sudah memproduksi dan memanfaatkan biogas dalam kehidupannya. Sharing pengalamannya sangat membuka mata. 

Semoga anak-anak mendapatkan kesan yang mandalam dari kegiatan sederhana bersama para ahli yang murah hati ini. 

Tidak lupa kami ingin mengucapkan terima kasih kapada Pak Andri Marsetianto yang sudah mengkoordinir pengadaan mesin biogas ini dan Pak Andhoko Ari Bowo yang judah meminjamkan panel surya nya untuk kegiatan pelatihan ini. 

Sumber :






https://indonesiashine.wixsite.com/shineindonesia/single-post/2017/07/12/Mesin-Biogas-dari-Jerman

Jumat, 01 September 2017

Memahami Hutang dan Uang

Tulisan diambil dari salah satu catatan lepas di FB Arip Supriyadi, semoga bermanfaat

Apa iya hutang Negara yang semakin besar akan menjadi ancaman

Sebagai seorang Yang pernah kuliah ekonomi apalagi pernah ngantor di bank Mencoba. Memahami APBN secara sederha

Penghasilan Pak Dulah sebagai staff honorer sebulan Rp.2.500.000.  Dengan penghasilan sebesar itu pak Dulah harus menghidupi biaya rumah tangga dengan satu anak.  Pengeluaran sebulan setelah di hitung mencapai Rp. 3.000.000. Artinya defisit sebesar Rp. 500.000.

Pengeluaran itu terdiri dari biaya transportasi angkot per Hari 20.000 x 25 hari  total sebulan sebesar Rp. 500.000.
Biaya makan perhari 50.000 x 30 hari total  Rp. 1.500.000. Biaya kontrak rumah listrik Dan pulsa Rp. 1.000.000.
Lantas bagaimana Pak Dulah bisa bertahan hidup dengan biaya lebih besar dari pendapatan tetapnya ?

Motor itu digunakannya untuk pergi kerja. Artinya ada penghematan sebesar Rp.500.000/Bulan biaya transfortasi. Sepulang mengajar, motor itu digunakan untuk ngojek dengan penghasilan rata rata sebulan Rp. 1500.000. Kemudian di bantu istrinya , dia membuka warung depan rumah. Untuk modal ,  Dari usaha warung rumahan itu , diperoleh pendapatan rata rata sebulan Rp. 1.000.000.

Sekarang perhatikan struktur anggaran rumah tangga Pak Dulah.
Penerimaan
Gaji honorer = Rp. 2.500.000.
Pendapatan bersih dari ngojek = Rp. 1.500.000
Pendapatan dari Usaha warung = Rp. 1.000.000
Total penerimaan adalah Rp. 5.000.000

Pengeluaran
-Belanja rutin = 3.000.000
Cicilan motor =   800.000
Cicilan hutang koperasi = Rp. 300.000
Biaya bensin Dan perawatan motor =400.000
Total pengeluaran Rp. 4.500.000

Selisih  surplus antara penerimaan dan pengeluaran adalah Rp. 500.000. ini disebut dengan ruang fiskal bagi keluaga Pak Dulah. Ini bebas dia gunakan.

Tapi Pak Dulah tidak gunakan uang ini untuk konsumsi makan di mall atau piknik. Tapi ditabung untuk biaya investasi anak sekolah dan sebagian di gunakan meningkatkan modal bagi usaha rumahannya agar semakin besar peluang menghasilkan penerimaan. Juga biaya pendidikan Pak Dulah untuk kuliah lagi. Berlalunya waktu semakin besar penerimaan, maka Dulah membeli rumah agar biaya sewa tidak perlu ada lagi. Diapun memperluas usahanya menjadi pedagang kelontongan di pasar tradisional yang dibantu istrinya. Apalagi Pak Dulah sudah jadi sarjana berpeluang mendapatkan karir lebih baik.

Cerita tentang Pak Dulah ini pernah diterapkan oleh Jepang dan Korea ketika awal membangun setalah perang korea dan perang dunia kedua. Korea dan Jepang tidak punya sumber pendapatan yang bisa menutupi anggaran negaranya. Benar benar minus. Tapi AS memberikan pinjaman dalam rangka restorasi perang kepada Korea dan Jepang. PInjaman ini tidak di pakai untuk konsumsi tapi produksi dan investasi. Pemerintah berhutang lebih 300% dari PDB. Apakah akhirnya jepang dan korea bangkrut ? tidak. Malah berkat hutang dari AS itu mereka menjadi negara maju dengan tingkat pendapatan diatas rata rata negara berkembang. Artinya hutang berperan besar meningkat ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Begitu pula dengan Pak Dulah yang sukses melewati hidup yang keras berkar hutang.

***
Ada lagi cerita. Pak Somad seorang Pegawai bank swasta. Gajinya sebulan Rp. 10.000.000. Tapi pengeluaran sebesar Rp. 13.000.000. Artinya defisit sebesar Rp. 3 juta rupiah.
Defisit diatasi dengan belanja kartu kredit yang diterbitkan bank tempat dia bekerja, Somad sepakat dengan istrinya bahwa mereka akan berhutang maksimum sebesar 3 % dari total hartanya. Total hartanya Rp. 300 juta. Artinya mereka bisa berhutang maksimum sebesar Rp. 9 juta. Nah karena defisit hanya sebesar Rp. 3 juta atau 1 % dari harta maka mereka berani berhutang menutupi defisit. Tapi hutang itu tidak menyisakan ruang fiskal apapun. Karena semua hutang itu habis untuk belanja rutin.

Apa yang terjadi dari tahun ketahun hutang terus bertambah karena gali lobang tutup lobang. Akibatnya perbandingan antara hutang dengan harta mencapai 80%, Akhirnya terpaksa harta dijual untuk bayar hutang.  Mengapa sampai begitu ? karena setiap berhutang habis untuk belanja rutin. Tidak tersisa untuk produksi yang bisa meningkatkan harta.  Padahal apabila hutang bertambah namun harta produktif juga bertambah, maka rasio hutang terhadap harta tidak akan naik. Apa yang terjadi pada Somad, juga terjadi pada pemerintahan Bolivia, venezuela, Italia, Yunani. Defisit ditutupi dari hutang namun ruang fiskal sangat kecil sekali.

Katakanlah penerimaan sebesar Rp. 100 juta rupiah. Pengeluaran Rp. 120 juta. Artinya defisit sebesar Rp. 20 juta. Kalau PDB sebesar Rp, 1 miliar maka perbanding defisit terhadap PDB sebesar 2%. Ini jelas aman dibawah pagu 3% yang ditetapkan oleh UU.

Keputusan yang diambil adalah pemangkasan belanja rutin. Tapi penerimaan juga menurun karena krisis global. Memang tidak ada defisit setelah pemangkasan anggaran itu.  Tapi juga tidak ada ruang fiskal untuk ekspansi. Sementara hutang masa lalu harus terus dibayar

Nah agar bisa ekspansi maka  pos pengeluaran ditambah lagi sebesar ruang fiskal yang di inginkan agar pertumbuhan ekonomi terjadi. Dampaknya APBN jadi defisit. Defisit ini ditutupi dari hutang. Tapi semua hutang digunakan untuk investasi yang bisa memacu produksi dan peningkatan pendapatan. Apa yang terjadi ? Walau hutang bertambah tapi harta ( PDB) juga bertambah, dan rasio hutang terhadap PDB juga tidak berpengaruh significanTapi tidak ada ruang fiskal untuk produksi dan investasi yang dilakukan Jokowi untuk ekspansi. Kalau Jokowi pertahankan platform APBN seperti SBY maka tidak akan ada pembangunan insfrastruktur. Lambat namun pasti Indonesia akan terjebak hutang tanpa ada peningkatan PDB secara significant.

Kuncinya sama halnya dengan Dulah, bukan seberapa besar hutang atau rasio hutang tapi sejauh mana focus kepada produksi bukan konsumsi, Makanya kerja keras dan efisien adalah keniscayaan dan sukses akan terjadi sebagaimana sunatullah.

P4S

P4S APA ITU P4S? Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah: lembaga pendidikan di bidang pertanian dan perd...