Senin, 27 April 2015

Awas, Jangan Tertipu dengan Beras Plastik Yang Berbahaya !



Belakangan ini santer terdengar berita soal beredarnya beras plastik atau sintetis, Beras adalah makanan pokok masyarakat Indonesia, kebutuhan setiap rumah tangga setiap hari. Betapapun, heboh tentang beras plastik itu telah menimbulkan keresahan luas. 
Diindikasikan beras-beras tersebut terbuat dari gabungan kentang, ubi jalar, limbah plastik dan resin suntetis industri yang direkayasa sedemikan rupa sehingga berbentuk menyerupai beras.
Kami berharap dengan adanya artikel ini bisa membantu masyarakat untuk terhindar dari mengkomsumsi beras palsu yang bisa mengakibatkan banyak penyakit berbahaya jika dikomsumsi dalam waktu yang lama. Limbah plastic dan resin sintetis ini dikatakan sangat berbahaya jika dikonsumsi karena bisa memicu kanker.Adapun efek jangka pendeknya adalah bisa menyebabkan pusing dan mual disebabkan adanya ‘penolakan’ dari dalam tubuh.
Beberapa kasus yang telah ditemukan, beras sintetis ini dapat mengakibatkan beberapa efek pada organ dalam manusia, di antaranya adalah pembengkakan pada lambung, mual, muntah dan juga gangguan kesehatan lainnya. Walau demikian, efek jangka panjang lebih dikhawatirkan karena efek penyakit yang ditimbulkan jauh lebih berbahaya.

Berbagai Cara Membedakan Beras Plastik dan Beras Asli
Sekarang jangan hanya menebak, ketahui dengan pasti bahwa beras yang anda beli di pasar benar-benar asli dan bukan terbuat dari bahan sintetis atau plastic. 
1.  Test dengan direndam
Ini adalah cara mudah untuk membuktikan apakah beras yang baru saja dibeli asli atau tidak, jika ia terbuat dari plastik maka pasti berasnya akan mengambang sebagaimana sifat plastik yang lebih ringan dari massa air. Jika bahannya memang dicampurkan dengan yang beras sungguhan maka yang terbuat dari bahan sintetis akan mengapung dengan sendirinya, ini bisa dilihat saat kita mencuci beras yang akan dimasak.
2.  Lakukan pengujian dengan menumbuk
Sebelum berita soal plastik ini banyak beredar mungkin juga anda sudah pernah melakukan ini, disengaja atau tidak. Ya dengan menumbuk beras maka akan terlihat dengan jelas kalau butirannya akan berubah menjadi bubuk seperti tepung disebabkan karena adanya kandungan karbohidrat di dalamnya, ya itu kalau asli, tapi bila ia dari bahan sintetis maka sudah pasti tidak akan mengalami keadaan yang sama melainkan hanya akan penyok atau pun patah. Ini bisa anda lakukan hanya dengan menggunakan batu biasa.
3.  Buktikan dengan dibakar
Ini adalah salah satu tips yang banyak disarankan dari berbagai siaran TV, ya dengan dibakar. Jika berasnya berubah menjadi abu maka itu bisa dipastikan sebagai beras betulan, tapi jika ia terlihat meleleh, menggumpal dan menyatu layaknya jika kita membakar plastik maka sudah pasti ia adalah beras plastik dan harus segera dihentikan untuk dikomsumsi. Selain itu, jika memang betul dari plastik maka ia akan mudah dan lebih lama terbakar dan akan terlihat menghitam.
4.  Bedakan dengan digigit
Menggunakan cara pembuktian seperti ini bisa dibilang paling mudah dan bisa langsung dipraktekkan saat masih berada di toko dimana kita akan membeli beras. Jika telah digigit dan tidak hancur menjadi tepung, melainkan malah penyok atau susah rusak maka itu bisa jadi penilainan awal anda bahwa ia adalah beras plastik, walau cara ini sebenarnya belum bisa dijadikan pertimbangan 100% bahwa beras tersebut palsu. Dan bisa jadi juga karena dalam satu karung beras tidak semua dari plastik, melainkan ada campuran dari beras asli sekian persen, maka teknik pengujian ini bisa meleset jika kebetulan yang kita test ternyata yang sungguhan.
5.  Mengetahui dari warnanya
Umumnya beras asli tidak bisa 100% putih bersih tapi akan terlihat sedikit keruh, terutama di bagian tenggahnya biasanya terlihatada warna putih kecil (bukan bening) beda dengan berplastik dimana akan tampak putih bersih dan tidak ada cacat sama sekali karena dibuat dari mesin pengolah limbah plastik yang sudah tentu menggunakan standard yang sama dari semua butirannya.
6.  Coba pegang butirannya
Asal anda tahu bahwa kulit, terutama permukaan jari, memiliki kemampuan merabah dan membedakan permukaan suatu benda yang menonjol, bahkan hingga hanya dengan tonjolan permukaan yang setinggi 1/2500 cm. Dalam menguji beras ini kita juga bisa melakukannya dengan cara merabah, karena beras betulan akan terasa kasar permukaannya sedang yang paslu akan terasa licin.
7.  Perhatikan bagian luar berasnya
Kita bisa melakukan pengujian sederhana ini hanya dengan melihat berasnya secara keseluruhan, bukan perbiji, yakni dengan melihat apakah ada semcam balutan seperti tepung tapi agak tipis, jika ada maka bisa jadi itu asli, tapi lain lagi masalahnya kalau dia dicampur atau dioplos karena pembuktian atau cara membedakan beras plastik dan beras asli ini bisa tidak berlaku. Ada juga cara lain, yakni dengan mengambil segenggam beras kemudian perhatikan apakah ada semcam tepung yang menempel di tangan setelah berasnya disimpan.
8.  Buktikan dengan dimasak
Salah satu cara membedakan antara beras plastik dengan yang asli adalah dengan dimasak. Jika anda sudah biasa membuat bubur tentu tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya. Nah, jika suatu waktu anda membuatnya lagi dan ternyata durasi yang dibutuhkan untuk memasaknya jauh lebih lama maka itu bisa jadi salah satu cirinya.
9.  Rasakan aromanya
Untuk beras sungguhan kita pasti semua sudah tahu aromanya yang mana akan terasa sedikit ada aroma gabahnya dan tidak terlalu apek, sedangkan untuk beras sintetis akan terasa wangi karena memang si pembuanya sengaja menambahkan sedikit pewangi yang menyerupai beras wangi umumnya untuk mengelabui orang banyak. Caranya, ambil segenggam beras kemudian cium dan rasakan.
Kami juga menyarankan untuk melakukan uji laboratorium jika seandaianya ragu dengan hasil test yang telah anda lakukan, yakni dengan membawa sampel beras ke Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat untuk dilakukan pengujian yang detail dan mendalam. Saya kira hasilnya akan jauh lebih akurat dibanding dengan cara manual yang telah disebutkan di atas.
Menurut berita yang pertama kali beredar, beras plastik ini pertama kali ditemukan di daerah Bekasi, Jawa Barat, dengan harga per kilogramnya Rp. 8000. Namun karena isu ini terus meluas dan ditemukan bukti nyata di daerah lain maka polisi dan dinas terkait pun terus melakukan sidak ke berbagai pasar tradisional. Beberapa daerah yang ditenggarai mulai banyak beredar beras seperti ini di antaranya adalah Yogyakarta dan daerah di Jawa lainnya. Kami hanya bisa menyebut satu daerah tersebut karena adanya pemberitaan dari salah satu TV terhadap orang yang merasa mengkomsumsinya.
Bukan cuma masyarakat umum yang memerlukan Cara Membedakan Beras Plastik dan Beras Asli ini, tapi para pedagang pasar juga wajib mengetahuinya karena jika dari pedagang saja sudah bisa menghindari memasok atau menjual beras ini maka pembeli juga tentunya akan terhindar untuk membelinya. Cara Mengetahui Beras Sintetis dan yang bukan sudah kami paparkan semua di atas, jika ada yang masih punya saran lain soal ini maka silahkan beri komentar di bawah agar pengunjung lain bisa melihatnya dan semakin waspada terhadap kejahatan baru ini.



P4S

P4S APA ITU P4S? Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah: lembaga pendidikan di bidang pertanian dan perd...